Pengobatan Vertigo dan Gejala Vertigo

Vertigo adalah suatu penyakit dimana perasaan seolah - olah penderita mengalami seolah olah bergerak atau mengalami berputar benda yang berada disekitanya, Yang dimana vertigo juga disertai dengan perasaan mual dan mengalami keseimbangan. Namun vertigi ini hanya akan berlangsung dalam beberapa saat atau berlanjut sampai bebrapa jam bahkan hari penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Namun ada beberapa masyarakat menyebut vertigo sebagai tujuh keliling. Semakin hari mengenai vertigo ini sering dibahas oleh masyarakat dan vertigo juga mengalami peningkatan.
Foto : Vertigo

Ciri - Ciri Vertigo 

Sebenarnya vertigo ini sudah banyak yang mengalaminya namun orang awam menganggap ini adalah hal biasa. Dalam praktek vertigo ini memiliki ciri - ciri yang dapat digambarkan perasaan oleng atau merasa berputar, hilang kesimbangan atau tidak stabil, dan rasa pusing. Kebanyak para masyarakat yang mengalami gejala tersebut hanya menganggap hal biasa karena kurangnya informasi mengenai ciri - ciri vertigo. Keluhan vertigo sering muncul pada berbagai kasus yang sering kita jumpai dikehidupan sehari - hari diantaranya pada trauma kasus kepala. Penyebab trauma kasus kepala berbagai macam antara lain adalah akibat kecelakaan lalu lintas, olahraga dan jatuh dari ketinggian.

Vertigo adalah suatu keluhan yang sangat sering dijumpai dimasyarakat. Vertigo merupakan suatu keluhan dan bukan merupakan suatu penyakit. Namun vertigo dapat pertanda sebuah penyakit serius seperti kelainan pada otak. Jika tidak dilakukan penanganan yang cepat maka akan menganggu dalam kehidupan sehari - hari anda.

Pemeriksaan Vertigo

Dalam pemeriksaan vertigo adalah dengan cara 3 dalam pemeriksaan vertigo
  1. Pemeriksaan Dix Halpike
    Dalam pemeriksaan dix halpike pertama - tama pasien dijelaskan bagai mana prosedur pemeriksaan vertigo. Dalam pemeriksaan selanjutnya pasien duduk dekat bagian ujung tempat pemeriksaan, sehingga ketika posisi terlentang kepala ekstensi kebelakang 30 - 40 derajat, pasien diminta tetap membuka mata untuk melihat nistagmus yang muncul. Kepala diputar melihat kekanan 45 derajat. Tangan pemeriksaan pada kedua sisi kepala pasien, pasien direbahkan secara cepat sampai kepala tergantung pada ujung meja pemeriksaan. Perhatikan munculnya nistagmus dan keluhan vertig, posis tersebut dipertahankan selama 40 detik. Penilaian respon monitor dilakukan selama kira - kira 1 menit atau sampai respon menghilang.. Komponen cepat nistagmus seharusnya ''up - bet '' ( kearah dahi ) dan ipsilateral.Setelah pemeriksaan dilakukan, dapat langsung dilanjutkan Canalith Resposithoning Treatment ( CTR ). Bila tidak ditemukan respon abnormal, pasien dapat didudukan kembali secara perlahan. Nistagmus bisa terlihat dalam arah yang berlawanan dan penderita mengeluhkan kamar berputr kearah berlawanan. Berikutnya pemeriksaan diulang dengan kepala menoleh kesisi kiri 45 derajat dan seterusnya.
  2. Test kalori
    Pada pemeriksaan ini menggunakan air panas dan dingin. Suhu air dingin adalah 30 C sedangkan suhu air panas adalah 44 C. Volume air yang dimasukkan didalam telinga salah satunya terlebih dahulu sebanyak 250 ml air dingin, Dalam 40 detik. Kemudian pemeriksaan memperhatikan saat nistagmus muncul dan beberapa lama kejadian nistagmus tersebut. Dilakukan hal yang sama pada telinga yang lain. Setelah menggunakan air dingin, Kemudian kita melakukan hal yang sama pada kedua telinga menggunakan air panas. Pada tiap - tiap selesai salah satu pemeriksaan, pasien diistirahatkan selama 5 menit untuk menghilangkan rasa pusingya
  3. Test Supine Roll
    Tes ini diperuntukan jika pasien memiliki riwayat yang sesuai dengan BPPV tetapi hasil tes DIX - HALLPIKE negatif untuk memeriksa ada atau tidaknya BPPV kanal lateral atau bisa juga disebut BPPV kanal horizontal. Pasien yang memiliki riwayat BPPV tetapi bukan termasuk kriteria Bppv kanal posterior harus dicurigai sebaagai BPPV kanal lateral. Pemeriksaan ini harus dikonfirmasikan pada pasien bahwa pada pemeriksaan ini, pasien akan mengaalami pusing berat selama beberapa waktu. Saat melakukan tes ini, Pasien berada dalam posisi supinasi atau terbaring telentang dengan kepala pada posisi netral diikuti dengan rotasi 90 derajat kesisi yang berlawanan dan mata pasien diamati untuk memeriksa ada atau tidaknya nistagmus ( purnamasari, 2003 ).
  4. Dan ada pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan radiografi, vestibular testing, Audiometric testing.

Pengobatan Vertigo

Dalam beberapa yang merasakan gejala vertigo seperti pusing, mual berkeringat dan muntah saatnya melakukan pergerakan untuk terapi.  Dalam pengobatan menggunakan obat - obat penekan seperti  obat vestibulun dapat digunakan untuk tambahan meringankan vertigo  akibat gerakan yang dilakukan. Dalam obat vertigo  terapi tersebut meliputi meclizinm dimenhidrinase, clonazepam dan diazpam yang dosisnya tergantung dari gejala yang timbul. Dan vertigo dapat melakukan manuver untuk reposis BPPV untuk pengobatan. 

a. Manuver Epley
Manuver ini merupakan yang paling sering digunakan pada kanal vertikal. Penderita berada dalam posisi tegak kemudian kepala menoleh ke sisi yang sakit. Kemudian penderita ditidurkan dengan posisi kepala digantungkan, dan dipertahankan selama 1 sampai 2 menit. Berikutnya kepala ditolehkan 90 derajatkesisi sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi lateral dekubitus dan dipertahan 30 - 60 detik. kemudian beritahu pasien untuk mengistrahatkan dagu pada pundak dan duduk kembali secara perlahan

Belum ada Komentar untuk "Pengobatan Vertigo dan Gejala Vertigo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel