Partograf Pada Ibu Hamil

Pengertian Partograf 

Partograf adalah suatu informasi dari medis tentang informasi kemajuan persalinan, Keadaan janin dan keadaan ibu yang telah dibuat oleh ahli kesehatan ketika anda dalam pemeriksaan rutin. Partograf inilah yang membantu informasi mengenai semua kondisi anda. Partograf merupakan lembaran format dengan berbagai parameter untuk menilai kemajuan suatu persalinan. Dalam kemajuan persalinan terdapat pembukuan serviks , Penurunan bagian terdepan, dalam hal ini mengenai kepala, dan HIS ( Kontraksi Uterus ). Dalam keadaan janin meliputi Denyut jantung janin, warna dan jumlah air ketuban dan moulage kepala janin. Sedangkan keadaan ibu meliputi nadi, tekanan darah, dan suhu, urine, volume, kadar protein dan aseton, obat - obatan dan cairan yang diberikan, pemberian oksitosin.

Foto : Partograf

Dengan menrunkan angka kematian ibu dari 450 per 100.000 kelahiran hidup, maka kita harus mengembangkan suatu sistem dan metode yang tepat. Sistem ini dalam persalinan. dengan memantau keadaan ibu dan janin tersebut dari waktu kewaktu, maka kita dengan dapat cepat dan sederhana mengetahui apakah ibu tersebut dapat melahirkan secara normal, atau secara dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih lengkap serta kapan persalinanny harus diakhiri . jadi dengan metode yang diketahui lebih awal adanya persalinan yang abnormal dan dapat dicegah terjadinya persalinan lama. Pengembangan metode ini baru ini, diharapkan dapat menurunkan resiko perdarahan postpartum dan sepsis, mencegah persalinan mace, pecah rahim, dan infeksi bayi baru lahir.

Dengan dasar ini  WHO menciptakan sistem " Partograf " yang telah digunakan oleh banyak negara sperti indonesia sendiri. karena harganya tidak mahal, dan dapat dipakai pada tingkat pelayanan yang lebih rendah. Dapat dipakai dipuskesmas, atau oleh petugas - petugas kesehatan seperti bidan yang bertugas didaerah. Dengan adanya partograf ini, maka kalau diperlukan dapat dengan tepat merujuk pasien ketingkat pelayanan yang lebih lengkap lagi.

Baca Juga

Petunjuk Pengisian Partograf

Untuk kepentingan pencatatan dalam sistem partograf mengenai kemajuan persalinan, keadaan janin dan keadaan janin, dan keadaan ibu yang diperlukan adalah : 
  1. Pencatatan kedalam partograf dimulai waktu ibu dalam keadaan inpartu ( masuk kedalam proses persalinan ).
  2. Fase laten mulai dari pembukaan  < 3 cm dengan disertai pendaratan serviks secara berangsur angsur dan lamanya tidak lebih dari 8 jam.
  3. Fase aktif mulai dari pembukaan 3 cm samapai dengan pembukaan 10 cm ( pembukaan lengkap ) dengan kecepatan rata - rata 1 cm/jam.
  4. Garis waspada garis lurus mulai dari pembukaan 3 jam samapai 10 cm.
  5. Garis tindakan / actionline garis yang digambarkan 4 jam dari garis waspada dan sejajar dengan garis waspada tersebut.
  6. Kemajuan persalinan dikatakan normal ( tidak memerlukan tindakan ) bila pembukaan serviks selalu berada pada atau sebelah kiri garis waspada.
  7. Bila pasien masuk dalam fase aktif langsung, maka poembukaan langsung dicatat pada garis waspada.
  8. Bila persalinan maju dari fase laten ke fase aktif, maka pembukaan dipindahkkan atau ditransfer ( berupa garis terputus - putus yang ,melengkung ) dari fase laten ke garis waspada.
  9. Pengisian partograf dimulai saat inpartu.
    a. Fase laten < 3 cm . His ( + ) : frekwensi 2 kali dalam 10 menit, lamanya < 20 detik.
    b. Fase aktif < 3 cm. His ( + ) : Frekwensi minimal 1 kali dalam 1o menit, lamanya 20 detik.
    c. Induksi Persalinan. 1. Saat  pemecahan ketuban + oksitosin, 2. Bila indukasi hanya dengan oksitosin, maka partograf dimulai saat inpartu, ketuban pecah.
    d. Ketuban pecah dini ( KPD ). 1. Oksitosin dimulai, 2. Timbul tanda inpartu 

Belum ada Komentar untuk "Partograf Pada Ibu Hamil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel