Sejarah Kondom atau Karet KB ( Keluarga Berencana ) Dan Efek Sampingnya

Kondom atau karet KB ( Keluarga berencana ) disebut juga coitus condomatosus atau french letter. Kondom atau karet KB ( Keluarga Berencana ) dikenal lebih dahulu di mesir kuno.  Menurut riwayat mesir kuno, kondom telah dipakai dimesir sejak tahun 1350 sebelum masehi ( SM ). Dalam mesir kuno kondom bertujuan sebagai tujuan pencegahan penularan penyakit kelamin bagi pemakai atau pengguna kondom sendiri. Kondom yang pada saat itu adalah kondom yang terbuat dari kulit biri - biri yang telah dipakai di inggris sezak abad 18. Namun pada zaman modern ini kondom terbuat dari karet tipis atau lateks atau bahan kolagen, atau plastik, namun cukup kuat dan menyenangkan bagi pemakai dan pengguna kondom tersendiri.
Foto : Kondom

Cara Kerja Kondom ( Karet KB )

Kondom menyarungi penis sewaktu koitus sehingga dapat mencegahnya masuknya sel mani kedalam liang sanggama karena seluruh semen tertampung didalam kondom. Oleh karena itu kondom digunakan sebagai alat KB untuk program keluarga berencana tanpa melakukan suntikan obat kimia.

Efektivitas Kondom Karet 
Secara teoritis kegagalan kondom hanya bisa terjadi bila ( a ) kondom bocor atau robek, atau ( b ) pemakaian kurang disiplin dan kurang teliti mematuhi petunjuk cara pemakaiannya. Angka kegagalan adalah berkisar antara 15 - 36 %. Efektivitas dapat dipertinggi dengan jalan sebagai berikut dibawah ini :
  • Memakai kondom berminyak , karena jarang koyak  = Oleh karena itu ketika anda membeli kondom perhatikan kondisi kondom cari kondom yang mempunyai minyak yang sudah melekat pada kondom dan jika kondom tidak mempunyai minyak lebih baik jangan digunakan karna kondom yang tidak berminyak cenderung mudah koyak.
  • Penis segera ditarik keluar dari vagina setelah ejakulasi : Mengapa kondom ditarik setelah ejakulasi karena kondom sendiri mempunyai pori - pori kecil yang memungkinkan jadi celah keluar sperma jika dibiarkan berlama - lama didalam karena ketika ejakulasi sperma keluar dengan mempunyai tekanan tembak.
  • Waktu manarik penis, pangkal kondom dipegang supaya jangan tertinggal dan tertumpah. Dalam pemakaian kondom yang tidak baik dan pemakaian kondom yang kasar dapat membuat kondom terlepas atau kemungkinan terlepas ketika mengeluarkan penis.
  • Mengoleskan spermisida pada kondom atau kondom yang sudah ada spermisidanya. Apa itu spermisida, spermisida adalah suatu zat kontrasepsi yang berfungsi untuk menghancurkan sperma atau mematikan sperma agar sperma tidak membuahi sehingga tidak terjadi kehamilan.
  • Pakailah satu kondom untuk satu kali koitus. Koitus adalah persetubuhan atau berhubungan intim.

Efek Samping Kondom 

Dalam efek samping kondom jarang sekali didengar namun walaupun jarang, berarti tidak mempunya efek samping tersendiri. Efek samping kondom pernah dilaporkan kondom tertinggal di dalam vagina selama beberapa waktu, menyebabkan wanita mengeluh keputihanyang banyak dan amat berbau, terjadinya infeksi ringan. Pada sejumlah kecil akseptor mengeluh alergi terhadap karet.

Diafragma Sebagai Metode KB ( Keluarga Berencana )

Diafragma atau vaginal diaphragma atau dutch cap telah dipakai sejak tahun 1882 dieropa, yang terbuat dari karet. Diafragma merupakan modifikasi dari cara zaman dulu, dimana untuk mencegah masuknya sperma, liang sanggama disumbat dengan kain perca atau daun - daunan.

Cara kerja Diafragma
Prinsip kerja dari diafragma atau kap serviks adalah menghalangi sel mani masuk kedalam kanalis servikalis. Ada bermacam - macam ukuran diafragma yang tersedia dapat dipilih sesuai selera. Untuk meningkatkan efektivitasnya, maka kedalam dioleskan spermisida untuk mematikan sel mani.

Cara Pakai Diafragma
Alat ini dipasang oleh si wanita itu sendiri, setelah cara pasangnya didemonstrasikan dan diajarkan bagaimana meletakkan diafragma yang betul. Setelah terlebih dahulu mengoleskan spermisida pada kap diafragma, maka pinggir kap ditekan dengan ibu jari dan telunjuk sampai menjadi pica, kemudian labia dilebarkan untuk membuka liang sanggama. Masukkanlah kedalam vagina dengan bagian cekung berada disebelah luar,  sehingga menutup serviks uteri yang baik. Diafragma dipasang sebelum koitus dan dikeluarkan 6 - 8 jam setelah koitus selesai.

Efektivitas Diafragma
Kurang disukai karena faktor - faktor psikis dan higienis, serta untuk pemakainnya memerlukan motivasi dan pengajaran yang memerlukan pendidikan akseptor, angka kegagalan 9 - 34 %.

Efek Samping
Jarang ditemui, walaupun kadang - kadang akan menimbulkan keputihan bertambah dan banyak cairan yang keluar dari vagina dan keputihan.
Foto : Diafragma

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Kondom atau Karet KB ( Keluarga Berencana ) Dan Efek Sampingnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel